Melindungi Anak dari Konten Internet dan Pemakaian Gadget yang Berlebih di Masa Pandemi.

Sejak awal merebaknya virus corona, dunia mengalami perubahan drastis. Semua negara memberlakukan pembatasan interaksi warganya untuk memangkas rantai penularan virus. Salah satu yang terdampak oleh hal ini adalah dunia pendidikan. Negara mengeluarkan kebijakan bahwa siswa harus belajar dari rumah dengan mengakses konten pembelajaran secara online.

Berpindahnya kebiasaan belajar yang tadinya di sekolah menjadi di rumah, tentunya berpengaruh terhadap banyak hal dalam kehidupan. Telebih lagi keluarga. yang biasanya rumah kosong, sekarang semuanya di rumah. Orangtua pun disibukkan dengan memantau putra-putrinya supaya dapat belajar dengan efektif, mulai dari menyiapkan perangkat, sambungan internet, membuat kesepakatan dan peraturan. Kesepakatan dan peraturan dibuat supaya internet dan perangkat tidak disalahgunakan anak untuk hiburan semata yang nantinya dapat membuat mereka lupa tugas utamanya: yaitu belajar.

Untuk memastikan anak belajar daring dengan benar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orangtua. Pertama, membangun komunikasi yang baik dengan anak, membuat kesepakatan, mamasang target, memberikan alasan mengapa harus mengerjakan ini itu dan lain sebagainya. Kedua, membatasi perangkat anak. Membatasi perangkat anak bukan berarti kita tidak percaya kepada anak, tapi lebih pada memahami bahwa anak-anak butuh alarm, butuh pagar, yang melindungi mereka dari godaan konten internet yang tak terbatas, melindungi kepala mereka dari input informasi yang tak pantas, yang mungkin mereka sendiri belum begitu paham membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Beberapa hal yang membuat orangtua kesulitan adalah manakala mereka harus bekerja dan tidak dapat mendampingi putra-putrinya untuk belajar sehingga kegiatan belajar putra-putrinya terdistraksi oleh konten dari perangkat atau internet itu sendiri.

Beberapa masalah yang dialami orangtua:
1. Anak kecanduan youtube atau game dan sering meninggalkan kelas karena lebih memilih menonton youtube atau bermain game.
2. Sejak menganal gadget karena pandemi ini memang memaksa demikian, anak-anak pun lebih sering manghabiskan waktunya dengan ganget dan mulai megabaikan hal lain.

Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk melindungi anaknya dari konten internet dan pemakaian gadget yang berlebih adalah dengan memasang perangkat lunak kontrol orangtua pada parangkat android maupun microsoft.

1. Memasang aplikasi Famili Link pada ponsel android anak.

logo famili link

Google sebagai perusahaan platform yang produknya dipakai di berbagai belahan dunia, menyadari perlunya pembatasan bagi anak dan memberi perhatian terhadap perlindungan anak dari konten internet. Hal ini diwujudkan dengan salah satu fitur keamanan mereka yaitu aplikasi family link. Dengan aplikasi ini, orangtua dapat memantau penggunaan perangkat androin oleh anak dari menu laporan dan ulasan pemakaian. selain itu orangtua juga dapat membatasi akses aplikasi dan penggunaan perangkat android dengan aplikasi ini. Aplikasi ini cukup bisa diandalkan, karena terintegrasi dengan layanan google play, aplikasi ini mengontrol penuh sebuah perangkat android tanpa celah, paling tidak ini yang penulis tahu hingga tulisan ini dibuat. Pemasangannya juga cukup mudah.

Langkah-langkah pemasangan aplikasi Family Link.
a. install aplikasi family link pada perangkat android milik orangtua
b. buat akun google untuk anak melalui aplikasi family link dengan menambahkan akun anak
c. gunakan akun anak yang sudah dibuat melalui aplikasi family link tadi untukmengaktifkan perangkat android anak.


2. Mengaktifkan fitur Family safety pada laptop windows.

Logo Family safety

Sebagai perusahaan yang sudah lebih awal menekuni bidang informatika, tentunya Microsoft tidak kalah dengan google. Microsoft juga menyediakan aplikasi yang fungsinya serupa dengan google family link. Bagi pengguna laptop dengan OS windows fitur ini sangat kita butuhkan untuk melindungi anak. Dengan mengaktifkan fitur ini, orangtua dapat membatasi akses laptop/PC.

Langkah-langkah aktivasi fitur Family safety.
a. Membuat akun mirosoft (gratis) minimal dua akun. akun orangtua dan akun anak
b. Mengaktifkan fitur family safety
c. Menambahkan akun anak dalam family link
d. Mengaktifkan akun microsoft pada laptop/PC anak.
e. Menginstall aplikasi Family safety pada android orangtua untuk dapat memantau dan mengontrol melalui ponsel.

Memanfaatkan dua fitur ini pada keseharian selama masa pandemi ini, insya-Allah akan dapat lebih melindungi anak-anak kita dari konten internet ataupun pemakaian gadget yang berlebih. Namun demikian, komunikasi yang baik, kesepakatan, kontrak belajar dengan anak, tetaplah sesuatu yang tak dapat digantikan oleh dua fitur ini. tetap dilakukan walau kedua fitur ini kita pakai.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kita semua sebagai orangtua. Penulis sadari bahwa tulisan ini sangat singkat dan tidak terlalu detail terkait teknis penggunaan fitur. Untuk itu kami persilakan untuk menghubungi kami apabila butuh informasi lebih lanjut.

Tentang Nail

Seorang Guru Bahasa Indonesia
Pos ini dipublikasikan di arsip sekolah, Keguruan, Komputer. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar